Powered by Blogger.

Tuesday, January 8, 2013

Teman saya banyak yang sekarang menjadi ibu (muda) rumah tangga. Hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga menjadi cemilan tambahan bagi mereka.

Termasuk teman saya Silvia Nurwanci. Ibu muda yang sudah dikaruniai bayi mungil, Humaira, yang baru berumur 6 bulan. Teman saya yang satu ini termasuk yang paling sering berdiskusi tentang pengalamannya menjadi seorang ibu rumah tangga. Kita jarang bertemu, paling sering via bbm.

Pagi-pagi itu, dia nge-BBM. Nge-PING berkali-kali. Isinya protes.
Lah kok protes. Isinya protes kenapa listrik prabayar yang dia gunakan cepat sekali habis. Baru seminggu  udah hapir setengahnya. Dia kebetulan beli pulsa yang 50.000.

Walah, kalau urusannya dengan berkurangnya pulsa. Taunya PLN ya cuma satu. Mungkin itu pikir dia, makanya dia langsung protes dengan mengirim bbm ke saya. Tapi memang mau itu Distribusi, Transmisi dan Pembangkit. Masyarakat taunyaPLN cuma satu. PLN!!!

Protes berlanjut dengan diskusi. Saya cuma bisa menyampaikan kenaikan hanya terjadi pada pelanggan dengan daya mulai dari 1300 VA. Inipun dilakukan tidak serentak, diberlakukan bertahap selama tiga kali.
 
Seperti diketahui melalui media, PLN sebenarnya tidak menaikan tarif listrik. Karena selama ini PLN hanya menjaga agar Indonesia terlistriki. PLN adalah BUMN dengan penerimaan subsidi terbesar di Indonesia. Masyarakat tidak harus tahu berapa pastinya biaya yang dikeluarkan oleh PLN untuk menghasilkan 1 kwh listrik.

Seperti yang diketahui, kenaikan Tarif Dasar Listrik didasarkan atas pengeluaran APBN yang tinggi. Maka dari itu, pemerintah sebagai pengelola negara melalui kebijakan yang dimilikinya mengeluarkan aturan mulai Januari 2013, setiap pelanggan dengan daya mulai 1300 AV akan diberikan kenaikan sebesar 15%. Sedangkan untuk 450 AV dan 900 AV masih dengan tarif lama.

Hal seperti itu adalah teknis. Masyarakat dengan penjelasan teknis pasti akan malas untuk menerimanya. Yang jelas, menurut saya penjelasan teknis seperti itu tidak terlalu penting. As an employee of PLN, the thing that we should have give to customer is about  how to explain and solve their problems related to electricity by heart. So they can take our explanations by unemotional respect.

Pelanggan yang senang adalah semangat buat kita. Walau memang kenyataan benar bahwa tarif listrik mengalami kenaikan, tapi dengan penjelasan yang mudah diterima dan menyentuh hati, dipastikan pelanggan senang dan kita sebagai bagian dari PLN akan ikut senang.

Listrik adalah kebutuhan. Listrik adalah kehidupan. Penggunaan listrik secara boros dan tidak dikontrol akan memperparah keadaan. Gunakan listrik seperlunya, hindari menyalakan peralatan dengan kebutuhan listrik yang tinggi. Lebih hemat, lebih cerdas!!

Berikut sedikit hal yang bisa kita lakukan agar penggunaan listrik dapat diminimalisir :
  • Cabut semua kabel yang tersambung ke stop kontak ketika tidak digunakan. Misal, cabut kabel TV ketika keluar rumah. Siapa juga yang mau nonton TV kalau di rumah gak ada orang coba? :D
  • Matikan lampu. Ruangan-ruangan yang jarang ditempati atau cuma sebentar kita di dalam ruangan itu. Misalnya, kamar mandi, gudang, dapur, ruang tamu. Ruangan-ruangan itu paling lama 30 menit sampai 1 jam palingan kita gunakan.
  • Lebih dekat dengan alam. Sekarang ini siapa sih yang gak tau Hair Dryer? Alat pengering rambuy yang banyak di salon-salon dan biasa digunakan sama ibu-ibu pejabat yang membuat rambut sasak 17 cm. LOL. Kita bisa sepertinya menghindari hal-hal tersebut, pergi ke luar rumah, gunakan matahari atau kipas. Takut Bau? Ketombean? Gunakan sampho yang benar, bau atau ketombe kita sendiri yang bikin. Karena jorok, atau karena gak bisa jaga makanan? Jangan jadikan peralatan-peralatan listrik sebagai solusinya. Be creative!!!
Sepertinya banyak hal lain yang bisa kita lakukan untuk mencermati kenaikan TDL ini agar tidak terlalu membebani kebutuhan hidup.

PLN sebagai perusahaan listrik di Indonesia, akan selalu memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Mudah-mudahan pemerintah dan elit politik juga memiliki misi yang sama dengan kami.

Ibu Silvia Nurwanci, teman saya ketinggalan diceritakan lagi. Yang jelas setelah berdiskusi memang bukan salah PLN juga. Pengakuanpun terlontar ketika saat itu dia bercerita bahwa di rumahnya sudah ada kulkas, dispenser dan TV baru. Maklum dia baru pindah dari Cicalengka ke Karawang. Adeuuhhh..capek deh.
Categories: , , ,

2 comments:

  1. ckckck... curhat-curhatannya sama ibu-ibu muda euyy..

    nitip lapak ya kang asep

    http://adekinan.wordpress.com/2013/01/09/menghitung-kenaikan-tarif-tenaga-listrik-ttltdl-2013/

    ReplyDelete
  2. we cant do without electricity. we can do with less electricity :D
    saving energy, Go Go! mas ajunno! :D

    ReplyDelete